Ular Sanca Ini Bermata Tiga, Kemungkinan Karena Mutasi?


Jakarta - 

Petugas dari Northern Territory Parks and Wildlife Service, Australia, baru-baru ini menemukan seekor anak ular sanca karpet dengan karakteristik tidak biasa memiliki tiga mata. Foto-foto ular tersebut viral di media sosial.

 

Petugas yang melakukan rontgen mengkonfirmasi kalau sang ular tidak punya dua kepala yang menyatu menjadi satu. Karena masih anak-anak panjang tubuhnya hanya sekitar 40 sentimeter.

 

"Lebih seperti ada satu tengkorak kepala yang memiliki lubang mata tambahan dan tiga mata dengan fungsi normal," tulis petugas di Facebook seperti dikutip dari BBC, Sabtu (4/5/2019).

 

Ahli ular Profesor Bryan Fry dari University of Queensland menyebut kemungkinan ini terjadi karena mutasi genetik alami. Bisa jadi ‘mata ketiga’ pada ular adalah kembaran yang tidak jadi dan diserap kembali ke dalam tubuhnya.

 

"Saya sendiri belum pernah melihat ular bermata tiga, tapi di laboratorium kami memang ada sampel ular sanca piton berkepala dua. Jenis mutasi berbeda dari yang biasa kita lihat pada kasus kembar siam," ungkap Prof Bryan.

 

Sayang hanya beberapa minggu setelah diamankan ular bermata tiga yang diberi nama Monty Python itu tewas. Menurut keterangan sang ular kesulitan untuk makan karena bentuk kepalanya yang tidak normal.  (dtk)



Sponsors

Sponsors