Liputo Sarankan Salat, Takbiran dan Silaturahmi Disesuaikan Kondisi


Manado, MX

Jelang Hari Raya Idul Fitri, ada anjuran datang dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut). Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berharap, umat Islam dapat menyesuaikan kondisi pandemi Covid-19 saat merayakan hari kemenangan.

Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi III DPRD Sulut, Amir Liputo. Ia mengatakan, memang juga tahun ini Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Manado tidak menjadwalkan petugas khotib dan imam.

"Sholat Idul Fitri mengikuti petunjuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Manado. Arahannya untuk salat Idul Fitri di rumah masing-masing,” kata Liputo, saat ditanyakan wartawan, di ruang kerjanya.

Selanjutnya, PHBI Kota Manado yang biasa menjadwalkan takbir keliling kota, kini menyerukan umat Islam takbir di masjid masing-masing.

"Manado sudah ada dalam kategori sangat berbahaya," ungkap wakil rakyat daerah pemilihan Kota Manado ini.

Wakil rakyat Gedung Cengkih ini juga menyampaikan, 10 kecamatan di daratan Kota Manado semua sudah ada yang positif Covid-19. Maka dari itu seruan MUI Kota Manado, tahun ini salat di rumah saja dan melakukan takbiran di masjid.

“Tidak ada yang melarang salat, yang dilarang itu berkumpulnya orang banyak. Oleh sebab itu salat kita buat di rumah. Takbir keliling diganti dengan takbir di masjid masing-masing. Karena korona ini tidak bisa kita prediksi, tidak bisa lihat,” pungkasnya.

Selain itu diharapkannya, kegiatan silaturahmi yang biasa terjadi di saat lebaran untuk juga bisa disesuaikan dengan kondisi yang ada. Kalau bisa dengan melakukannya secara online.

“Saya mengimbau warga Manado silaturahmi tetap jalan, tidak boleh diputuskan tapi kalau boleh kita gunakan metode yang ada secara online. Jangan dulu saling berkunjung karena kita tidak tahu kalau ada yang terpapar,” tutupnya. (Eka Egeten)



Sponsors

Sponsors