
Mengintip Rahasia Sukses Seorang 'Keke' 21 tahun
Kuliner Khas Minahasa di RM Risoma
Laporan: Rikson Karundeng
Pusat keramaian masyarakat Sulawesi Utara di jalur antara Manado-Tomohon, belakangan bertambah. Rumah Makan (RM) Risoma, sebuah tempat di wilayah Tinoor Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon yang kini ramai dikunjungi penikmat kuliner.
Letak Risoma tidak seperti rumah makan lainnya di jalur ramai kendaraan ini, yang memiliki view indah langsung ke Kota Manado, gunung Klabat hingga teluk Manado dengan pulau Manado Tua dan Bunaken yang indah. Namun tempat ini selalu dipadati pengunjung. Apa rahasianya ?
“Tamu adalah raja karena itu harus dilayani sebaik mungkin. Makanya, sejak rumah makan ini dibuka Juli 2011, setiap minggu kami melakukan evaluasi pelayanan dan cita rasa menu dan terus berbenah agar bisa memuaskan pelanggan. Makanya kami terbuka dengan berbagai kritikan dan masukan, termasuk dari pelanggan,” terang Rifka Sondakh, yang didampingi sang kakak, Ricky Sondakh, pemilik sekaligus pengelolah RM Risoma.
Gadis manis berusia 21 tahun dari keluarga Sondakh-Marentek asal Tolok Tompaso ini menjelaskan, memulai usaha tersebut tidak gampang. “Waktu mulai, kendala banyak tapi harus dihadapi dengan hati yang tulus. Pengalaman kami bersama orang tua di Jayapura, cukup membantu kami. Di sana kita membuka rumah makan dan menjadi mitra sejumlah instansi pemerintah untuk katering, termasuk Dinas Kesehatan. Makanya kami selalu tegas soal kesehatan. Itu hal penting yang selalu menjadi perhatian. Kadang memang kita perlu mengajarkan karyawan dengan sabar agar mereka bisa menyesuaikan dengan sejumlah tuntutan, terutama menyajikan makanan yang memenuhi standar kesehatan,” ujar Rifka yang terlihat mewarisi jiwa entrepreneurship keluarganya.
RM Risoma kini mempekerjakan 30 lebih karyawan. Mulai dari pelayan hingga koki. “Dulu kita mulai 15 karyawan. Orang kerja ada dari Tinoor, Pulutan, Langowan dan Tolok. Koki kami 7 orang dari Tinoor memang sudah berpengalaman dengan menu-menu khas Minahasa. Disamping itu menu memang dimasak tiga kali sehari. Itu untuk menjaga agar makanan tetap segar dan hangat. Kami sudah memperkirakan pelanggan karena itu tidak pernah ada makanan yang tersisa,” kata Rifka.
Menurutnya, mereka banyak mempekerjakan pelanggan karena pengalaman, jika pelayanan lambat, pelanggan sering marah-marah. “Kita melayani sekitar 300 pelanggan setiap hari, mulai buka pukul 11 siang sampai pukul 9 malam. Saat itu pelayan selalu siap menjemput pelanggan dan secepat mungkin mengantar makanan. Torang berharap pelanggan yang mo making puas,” imbuhnya.
Seperti apa daya tarik RM Risoma sebenarnya, pencinta kuliner khas Minahasa barangkali bisa datang langsung dan membuktikan cerita orang. Menikmati RW, tonorangsak, pangi, acar, renga santang, babi rica…..sambil ditemani pemandangan alam pengunungan khas Minahasa yang indah.
Foto: RM Risoma Tinoor