Warga Kampung Islam Tantang Hilman


Manado, MX

Kinerja Andrei Angouw dan Richard Sualang ketika masih menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut), diapresiasi warga. Setiap aspirasi masyarakat selalu direalisasikan. Hilman Idrus sebagai Pengganti Antar Waktu (PAW) Richard Sualang di DPRD Sulut pun ditantang kinerjanya untuk melebih kinerja Andrei dan Richard.

Hal ini diutarakan warga saat reses I tahun 2021 anggota DPRD Sulut, Hilman Idrus, di Kampung Islam, Kecamatan Tuminting, Kamis (8/4). Warga mengatakan, sebagai masyarakat kampung Islam Lingkungan IV merasa kehilangan setelah di-PAW.

"Pertama, setiap reses selalu dilaksanakan di Lingkungan IV karena sebagai basis massa PDIP dan setiap pileg selalu menang. Untuk mendongkrak suara PDIP selalu di Lingkungan IV. Ini realita yang perlu bapak ketahui supaya kalau reses semacam ini, ketika kami menyampaikan aspirasi, langsung dijawab," kata warga.

Ia menambahkan, masyarakat Kampung Islam selalu menghadapi masalah, terlebih khusus untuk lampu dan air. 

"Ketika kami sampaikan hal tersebut dalam reses selalu terealisasi. Jadi, terus terang kami merasa kehilangan. Besar harapan, Bapak Hilman akan lebih tajam membawa aspirasi kami, khususnya masyarakat Lingkungan IV seperti pendahulu-pendahulu yang dahulu Bapak Andrei dan Bapak Richard," tandasnya.

Menanggapi hal tersebut, Hilman mengatakan Lingkungan IV Kampung Islam mungkin basis dari PDIP. 

"Di awal pembicaraan saya mengatakan, mengapa memilih di tempat yang mungkin tidak ada mayoritas suara. Ini adalah wujud bahwa wakil rakyat itu semua orang punya, bukan sapa yang pilih. So bukan sapa tim sukses," ujar Hilman.

Menurutnya, ketika sudah menjadi anggota DPRD tidak boleh pilih kasih, pilih orang dan tidak pilih tempat.

"Karena kalau dorang tidak pilih pa torang dan ganti pa dorang, bisa di 2024 kita bisa ganti pa dorang. Kong so bukan PAW, so terpilih langsung. Kalo PAW, ba tunggu leh. Kalo ba tunggu cuma dua, kalo nda pigi (meninggal, red) leh itu depe susah. Masa torang mo doakan orang mo pigi cepat. Saya bercanda sedikit supaya torang nda talalu kaku," ujarnya.

"Saya hari ini Alhamdulillah masih 29, masih sama dengan ibu-ibu pe anak atau oma pe cucu. Saya kelahiran tahun 1991 jadi ada yang dulu satu angkatan deng kita. Insya Allah masih produktif tetap bagian dari masyarakat. Yang pasti untuk Lingkungan IV ada depe spesial Pala. Bukan berarti saya melaksanakan reses, bukan pada basis, terus program-program tidak jalan. Mo basis atau bukan ini harus dijalankan karena demi kesejahteraan masyarakat," tandasnya. (Eka Egeten)

 



Sponsors

Sponsors