
Hunting Foto Terbesar, Digelar di Kota Bunga
Tomohon, ME
Photography belakangan dianggap bukan hanya tindakan seorang 'tukang kuti' untuk menekan tombol shutter kameranya, tapi sebagai wadah untuk membekukan waktu. Setiap momen dalam tiap bingkai foto yang diabadikan, dapat menyimpan makna yang sangat luas.
Sama halnya dengan prinsip yang dipegang Mawale Photogrphy. Komunitas foto yang kebanyakan beraktifitas di Kota Bunga, mengambil jalur kebudayaan dalam mengabadikan momen.
Mengunakan visi 'Marijo foto torang pe Minahasa', Mawale Photography intens melakukan sesi pemotretan yang berlatar belakang kebudayaan Minahasa. Teranyar, sebuah even kembali digelar di Kota Bunga.
Akhir pekan lalu Mawale Photogrpahy mempromotori kegiatan Hunting Lintas Komunitas bertajuk 'Marijo foto for kebersamaan'. Sesi pemotretan kali ini, adalah model dan landscape. Keindahan alam Kelong Garden jadi pusat perhelatan ini.
Ratusan fotografer disajikan konsep modeling berbalut wardrobe bernuansa Minahasa, seperti pakaian Maengket. Kegiatan tersebut, menuai respons positif dari seluruh komunitas fotografi di Bumi Nyiur Melambai.
Pujian dan sanjungan pun diungkapkan sejumlah pegiat fotografi di Sulawesi Utara. Salah satunya, datang dari Fotografer muda berbakat asal Kota Tomohon, Armando Loho. Kegiatan hunting tersebut dinilai sebagai hunting lintas komunitas terbesar di bagian utara pulau Sulawesi.
"Selama saya bergelut di dunia fotografi, belum ada even hunting sebesar yang dilakukan Mawale Photography," tegas Loho. "Kegitan ini, sangat terorganisir," bebernya. "Dimana, para peserta tidak diwajibkan membayar," ujarnya. "Ini luar biasa," celetuknya. Pemilihan lokasi yang diambil juga dianggap luar biasa.
Kesatuan tempat dan konsep yang disediakan jelas terlihat. Peserta ditantang untuk menggali kemampuan untuk tidak hanya mengabadikan paras cantik perempuan Minahasa, tapi juga keindahan alam tanah Minahasa.
"Wow...itu kata yang paling pas," tegas Loho. "Semoga dengan even ini, semangat kekeluargaan yang tersaji dapat dipertahankan untuk mencegah perpecahan dalam tubuh dan antar komunitas," imbaunya. "Hendaknya torang selalu Maesa dan bermawale, membangun dunia fotografi lokal," pungkas fotografer yang sempat melanglang buana ke Eropa, berkat skill yang dimiliki.(Herie Soriton)
Foto : Armando Loho.