
Foto: Atraksi Kawasaran.
Pelestarian Budaya Belum Maksimal
Airmadidi, ME
Sejumlah tokoh masyarakat di Minut mempertanyakan pelestarian budaya, yang kurang diimplementasikan instansi terkait, seperti Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud). Padahal daerah ini dikenal sebagai daerah yang kaya akan budaya.
"Selama ini kami melihat tidak ada perkembangan budaya di Minut oleh pemerintah, makanya kinerja instansi yang mengurus soal budaya itu kami pertanyakan," tegas Anton Runtuwene, tokoh masyarakat Kauditan.
Mengenai hal itu, Disparbud Minut mulai membentuk sanggar seni. Sanggar seni itu nantinya menjadi binaan pemerintah, dimana tugas dari sanggar-sanggar itu untuk melestarikan budaya dan tradisi serta adat-istiadat yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat Tonsea. “Sanggar itu melibatkan pelaku wisata, budaya dan tokoh masyarakat yang ada di Minut,” kata Kadisbudpar Minut Femmy Pangkerego.
“Selain wadah melestarikan budaya Tonsea, keberadaan sanggar ini nantinya bisa melahirkan kreasi baru dalam pengembangan budaya Minut,” terangnya.
Langkah ini juga merupakan wujud menuju Minut sebagai daerah tujuan pariwisata dunia pada tahun ini. “Dengan begitu, apa yang menjadi visi dan misi pemerintah bisa berjalan dengan baik,” bebernya. (risky pogaga)