
Tinutuan Lopas Tetap Murah Meriah
Laporan: Arfin Tompodung
Untuk ke sekian kalinya saya pergi ke tempat makan itu. Lokasi ini hanya dikenal masyarakat dengan Lorong Pasar (Lopas) Tataaran, Tondano. Seperti biasa, siapapun orang-orang yang berjualan di situ menyambut setiap pengunjung dengan senyum sembari bertanya "Mo makang apa??". "Pesan Miedal dua", jawab kami.
Yang namanya Miedal, itu pasti makanan khas Minahasa Tinutuan kemudian dipakai mie. Kalau kita pesan Tinutuan, si penjual tidak akan memakai mie. Selain itu bumbu dari miedal memakai bawang putih dan ditumis. Sedangkan Tinutuan tidak. Tapi, keduanya menjadi makanan maskot di Minahasa.
Miedal ataupun Tinutuan makanan yang paling dinikmati oleh kebanyakan mahasiswa Universitas Negeri Manado (Unima) di Lopas. Selain enak, banyak, harganya pas untuk kantong mereka. Makanya kami jadi sering makan di tempat ini karena murah tapi meriah. Orang Minahasa maunya yang seperti ini. Hehehe....
"Bu kalau miedal di sini beberapa satu porsi?" tanya kami.
"Kalu di laeng-laeng ja jual 6000 mar di sini torang jual 5000," jawab seorang ibu yang berjualan di situ.
Tinutuan adalah makanan khas Minahasa yang dikenal dengan bubur Manado. Bahan-bahannya terdiri dari campuran sayur-sayuran seperti labu (sambiki), nasi, singkong, kangkung. Kadangkala kangkung bisa diganti dengan sayur gedi. Dengan campuran bumbu kemangi, rempah-rempah, serei, menciptakan keharuman yang drastis sebelum masuk ke dalam mulut anda.
Labu mengandung zat gizi yang diperkaya dengan vitamin A, C dan E, baik untuk daya tahan tubuh. Sayur gedi merupakan sayur paling melekat dengan orang Minahasa. Bagi yang telah lanjut usia, sayur gedi bisa untuk kepadatan tulang. Tinutuan campuran sayuran serta bumbu, ditambah 'dabu-dabu', pasti memberikan cita rasa yang pas di lidah orang Minahasa tapi juga sangat menyehatkan.
Biasanya saat jam makan, Lopas selalu ramai dengan mahasiswa. Pada siang dan pada sore menjelang malam hari. Tapi, jangan salah, lewat dari jam itu walaupun mau dipaksa Tinutuan sudah habis. Makanya harus datang di waktu yang tepat supaya bisa kebagian. Sebab, persediaannya terbatas. (***)