
Melirik Musik Kulipu Yang Hampir Tenggelam
Generasi Baru Ditempa
Laporan : Ricky Babay
Gerak roda globalisasi yang maju bersama kemajuan teknologi seolah menggusur manusia hingga harus meninggalkan jejak kehidupan para leluhurnya. Fakta itu ikut tersaji di wilayah Kabupaten Bolmong Utara (Bolmut). Anak negeri yang sesungguhnya sangat menjunjung tinggi adat istiadat serta budaya nenek moyang, mulai tercabut dari akarnya. Kondisi ini memantik keprihatinan berbagai pihak. Termasuk pemerintah Kabupaten Bolmut.
Budaya, di dalamnya seni, merupakan symbol keanekaragaman kehidupan masyarakat dalam satu swapraja kerajaan sehingga suatu daerah dapat dibedakan dengan daerah lainnya dengan melirik budaya dan seni. Karena itu, regenerasi pewaris budaya dan seni penting untuk terus dipupuk agar dapat menjaga kelestarian adat budayanya.
Dalam kesadaran itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmut kemudian menggelar pelatihan musik Kulipu (musik khas daerah setempat, red) dan pembicara adat se-Kabupaten, Selasa (14/4). Kegiatan ini digelar oleh Dinas Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informasi (Dishubparkominfo) di aula Kantor Camat Bolangitang Barat.
Musik Kulipu merupakan gabungan alat musik tradisional daerah yang terdiri dari Gong, Tambor dan Kolintang. Pelatihan secara resmi dibuka oleh Bupati Bolmut Drs. Hi. Depri Pontoh yang diwakili oleh Kepala Dinas (Kadis) Dishubparkominfo, Drs. Abdul Nazarudin Maloho.
Pelatihan yang dijadwalkan akan digelar di enam wilayah Kecamatan yang ada, pastinya mendapat respon positif dari seluruh elemen masyarakat Bolmut.
“Pelatihan musik Kulipu dan pembicara adat telah dibuka oleh bupati yang diwakili oleh Kepala Dishuparkominfo tadi pagi (Selasa, red) sekitar pukul 09.00 di aula Kantor Camat Bolangitang Barat yang diikuti oleh 10 peserta dalam satu kecamatan,“ tutur Fadlun Paputungan, Kepala Bidang Pariwisata Dishuparkominfo Bolmut.
Pelatihan regenerasi musik Kulipu dan pembicara adat yang sudah masuk tahun kedua (2014,2015, red) terus mendapat tanggapan positif dari elemen masyarakat Bolmut, terlebih para tokoh adat dan tokoh masyarakat. Menurut mereka, seni dan budaya lokal harus diregenerasikan agar dapat dipertahankan. Jangan sampai kalah saing dengan budaya dan seni dunia Eropa yang semakin hari mempengaruhi penerus daerah.
“Pemerintah daerah ditantang untuk dapat melahirkan regenerasi seni dan budaya Bolmut kepada para penerus daerah, tanpa harus meninggalkan budaya dan seni nasional serta internasional,“ ujar Parjun Misaalah, Ketua lembaga adat Kecamatan Bolangitang Timur yang hadir sebagai pemateri pelatihan.
Fadlun Paputungan, Kepala Bidang Pariwisata berjanji akan terus memupuk seni dan budaya yang dikategorikan hampir punah ditinggalkan oleh sebagian generasi penerus daerah.
“Pelatihan musik Kulipu dan pembicara adat sudah dua tahun ini digelar oleh bidang pariwisata untuk menumbuh kembangkan aset daerah di mata nasional dan internasional. Kegiatan ini pula dikaitkan dengan iven Expo 2015, dalam rangka Hari Ulang Tahun Bolmut yang ke – 8 tahun pada tanggal 23 Mei mendatang, “ kata Paputungan.
Bukan hanya itu saja, iven pemilihan Boulo dan Vuyu 2015 menjadi syarat mutlak seluruh peserta harus menguasai bahasa adat di masing – masing wilayah swapraja serta seni musik Kulipu.
“Penguasaan bahasa adat serta seni musik Kulipu akan menjadi salah satu syarat mutlak dalam ajang pemilihan Boulo dan Vuyu di tahun 2015,“ tambahnya lagi.
Reba Pontoh, salah satu legislator Bolmut mengaku sangat mengapresiasi usaha pemerintah daerah dalam menumbuh kembangkan seni dan budaya adat istiadat lokal daerah kepada generasi baru.
“Itu perlu dilakukan oleh pemerintah daerah, mengingat seni dan budaya lokal daerah hampir ditinggalkan oleh para generasi daerah,“ singkat Pontoh.
Terinformasi, seni musik Kulipu dan budaya pembicara adat dahulu kala biasanya digunakan oleh para nenek moyang dalam acara – acara adat seperti pernikahan, penjemputan tamu, kematian dan masih banyak lagi. Pelatihan seni musik Kulipu dan budaya pembicara adat akan digelar di enam kecamatan hingga pada tanggal 16 April 2015 mendatang. (*)