Dukung Pelestarian Danau Tondano, PLN Turunkan Alat Berat


Upaya pelestarian danau Tondano terus mendapat dukungan dari sejumlah pihak. Salah satunya datang dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). 

Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (UPDK) Minahasa, Andreas Arthur mengatakan, keberadaan eceng gondok yang semakin padat akan mengganggu performa pembangkit listrik.

"Jika gulma eceng gondok tidak dilakukan pembersihan, nanti akan mengganggu pembangkit listrik kami," ujar Arthur saat ditemui di sela-sela pengangkatan eceng gondok di pesisir Danau Tondano, Jumat (24/01).

Ia menambahkan, pihaknya terus bersinergi dengan pemerintah dalam rangka aksi pengangkatan eceng gondok di danau Tondano dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano. Itu terbukti dengan diturunkannya satu buah alat berat guna memberantas eceng gondok di danau Tondano.

"Memang saat kegiatan gerakan pencanangan pembersihan eceng gondok di awal Januari, hingga kerja bakti TNI pekan lalu, alat kami belum bisa digunakan. Karena masih beroperasi di KPS Tonsea Lama atau kolam penampung, sehingga belum sempat dikirim ke danau. Nanti hari ini (Jumat, red) alat kami baru beroperasi mengangkat gulma tersebut, seperti yang anda saksikan sekarang," terangnya.

"Jika danau dan DAS Tondano telah bersih, maka pembangkit listrik kami akan berjalan normal. Oleh karena itu komitmen dengan Pemkab Minahasa terkait berantas eceng gondok tetap jalan," sambungnya.

Menanggapi pernyataan Bupati Minahasa, Royke Octavian Roring (ROR) yang menyebut PLN tidak mendukung program pelestarian danau Tondano, Arthur menjelaskan jika hal itu hanya miskomunikasi.

 "Pemberitaan di media tentang tak adanya kontribusi PLN terhadap pelestarian Danau Tondano, saya pikir hanya miskomunikasi saja. Karena waktu lalu kami sudah berkomitmen dengan Pemerintah Kabupaten Minahasa untuk pembersihan danau Tondano dan DAS Tondano dari gulma eceng gondok," tuntasnya. (Kharisma)