Pilkada di Sulut Kans Ditunda


Pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Sulawesi Utara tahun 2020 kans tertunda. Prediksi itu dilontarkan Jantje Wowiling Sajow, Selasa (17/3).

Menurutnya,  jika dalam waktu 3 bulan ke depan pemerintah Indonesia dan dunia belum mampu menghentikan virus corona (Covid-19), dapat dipastikan Pilkada Serentak 2020 bakal ditunda.

Mantan Bupati Minahasa ini berpendapat, penundaan bisa terjadi dengan alasan kemanusiaan. “Pertama, penyebaran Covid-19 sangat rentan di tempat keramaian. Kedua, Covid-19 sangat mudah menyebar walau hanya sentuhan tangan dan badan bisa terjangkit,” jelas Sajow.

“Ketiga, dampak Covid-19, terjadi goncangan ekonomi dunia, dan yang paling parah pariwisata ambruk. Keempat, beberapa provinsi terpaksa meliburkan sekolah untuk menangkal atau menghentikan penyebaran Covid-19,” sambungnya.

Sajow menilai, persoalan-persoalan tersebut bisa jadi hambatan besar untuk penyelenggaraan Pilkada 2020. “Di sisi lain pemerintah sedang mempersiapkan Pilkada serentak 23 September 2020. Alangkah anehnya iven politik tanpa kampanye atau kumpul massa. Juga alangkah tidak elok jika calon kepala daerah tidak mau jabat tangan dengan audiens,” kata Sajouw.

Walaupun masyarakat sudah mulai terbiasa dengan peluk dada, tos sikut atau kaki, perkiraan JWS pemerintah dan DPR RI tidak akan berjudi  demi demokrasi namun mengabaikan kemanusiaan.

Ditegaskan, paling bijak jika pemerintah dan DPR RI sepakat menunda Pilkada, sampai masyarakat bersih dari Covid-19. “Kalau hanya soal terjadi kekosongan pemerintahan karena habis masa jabatan, sudah ada regulasi yang mengatur dengan menempatkan ASN sesuai dengan pangkat dan jabatan,” jelasnya.

“Jika terjadi penundaan atau pergeseran Pilkada serentak, sangat bijak jika dilakukan bersama atau serentak, Pemilu lokal Pilkada dan Pileg 2023, Pilkada Gubernur/Wagub, Bupati/Wabub dan Pileg DPRD. Termasuk Pemilu Nasional Pileg dan Pilpres 2024, Pilpres, Pileg DPR RI dan DPD RI,” urainya.

Sajouw menegaskan, langkah ini perlu dilakukan demi kemanusiaan, tanpa mengabaikan demokrasi. (Anugrah Pandey)



Sponsors

Sponsors