Masyarakat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) baru-baru ini dihebohkan dengan beredarnya indentitas pasien Covid-19 beserta kontak erat resiko tinggi (KERT) di sejumlah media sosial (Medsos) seperti whatsapp dan massenger dalam bentuk screenshot. Informasi itu pun langsung menjadi buah bibir masyarakat sehingga mengakibatkan dampak  psikologis di sekeliling lingkungan orang-orang yang namanya ada di daftar tersebut.

Menanggapi insiden ini, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boltim, Eko Marsidi angkat bicara. Ditegaskan, informasi seperti itu tidak benar.

"Saya sudah panggil semua petugas saya, tidak ada yang mengedarkan itu. Saya sudah panggil mereka semua, dan mereka mengaku tidak mengedarkan itu. Jadi informasi itu salah. Saya menganggap seperti itu tidak ada," sebutnya, Senin (11/10).

Marsidi juga menegaskan, bila terbukti penyebaran informasi itu dilakukan oleh oknum medis, akan diberikan sanksi keras.

"Kalau mereka kemudian terbukti melakukan itu, kita melakukan tindakan keras, teguran keras buat mereka," tegas Marsidi.

Ia pun memberi tahu, informasi data terkait pandemi harus secara resmi dari Dinas Kesehatan Boltim yang juga sebagai Gugus Tugas Boltim dalam penanganan Covid-19.

"Kami tidak mengedarkan itu, kami tidak mempublis kegiatan itu karena itu kerahasiaan dari pasien," ucap Marsidi. (tim MX)