Ibrahim Mingkid Support Penuh Pinaesa`an Kawasaran Terkait Restorasi Waruga


Kema, MX

Kecintaan terhadap tradisi Minahasa merupakan kewajiban sebagai pelestari budaya. Untuk eksistensi kebudayaan, Pinaesa`an Ne Kawasaran kembali menelusuri jejak leluhur dengan memperbaiki waruga di desa Lansot, kecamatan Kema, Kamis (1/5).

Terhitung sudah tiga minggu kegiatan penelusuran dilakukan. Sampai Kamis, 1 Mei 2025, masih dilakukan penelusuran bagian-bagian waruga, sambil memperbaiki yang sudah ditemukan. Menurut Malvin Makalew, lambatnya pekerjaan dikarenakan jumlah sumber daya manusia sedikit dan masih dilakukan penelusuran bagian-bagian waruga yang lain.

"Untuk sekarang ini, torang ada istirahat karena perayaan hari raya gerejawi, Jumat Agung deng Paskah. Yang lain juga ada bakerja deng skolah. Mar ini somo lanjut ulang karena somo libur dorang," ungkap Makalew.

Hal senada diungkapkan Ali, anggota Pinaesa`an Ne Kawasaran. Kata dia, mereka akan melanjutkan penelusuran dan perbaikan setelah tiba hari libur.

"Torang mo lanjut pas dekat-dekat ini. karena anak-anak so libur, torang leh kwa masih mo cari bagian-bagian waruga yang ada tatimbun. Bae jo, beberapa waruga, Tante Nela selaku pemilik lahan da dapa akang. Jadi so sadiki ringan ni kerja," tutupnya.

Melalui wawancara manadoexpress.com di perkebunan miliknya, Kepala Desa Lansot, Ibrahim Mingkid mengungkapkan, bahwa selaku pemerintah desa, pihaknya mendukung penuh kegiatan perbaikan waruga ini. Dirinya memberikan apresiasi kepada Komunitas Pinaesa`an Ne Kawasaran yang peduli dengan kebudayaan dan bukti nyata cikal-bakal Wanua Dansot.

"Kita sangat berterimakasih dengan keterlibatan Pinaesa`an Ne Kawasaran dalam pemugaran Waruga di desa Lansot. Saya memberikan support penuh untuk pemajuan kebudayaan," ucap Mingkid.

"Pertama kage kita karena muncul pertanyaan pa kita, bagimana dorang mo beking ini tanpa anggaran dari pemerintah desa. Mar samua so terjawab karena so ini noh tu panggilan hati untuk melestarikan nilai budaya," sambungnya.

Mingkid mengimbau untuk tetap berkoordinasi dengan tua-tua kampung, salah satunya Marthin dan juga pemilik lahan. Dia memberi kepercayaan kepada Martin dan komunitas Pinaesa`an Ne Kawasaran untuk memperbaiki situs tersebut.

"Sama-sama bajalan kong tetap saling berkomunikasi dengan pemilik lahan," imbaunya.

Mingkid juga meminta agar restorasi waruga selalu didokumentasikan perkembangannya. Marthin bertugas untuk mengawasi dan memberikan laporan ke pemerintah desa.

"Semangat jo bakerja, perbaiki tu tampa itu, umur panjang torang beking pertemuan di desa. Undang seluruh yang terkait termasuk pemilik lahan untuk nantinya diukur dan didaftarkan ke pemerintah daerah sebagai cagar budaya desa Lansot," tandasnya.

Komunitas Pinaesa`an Ne Kawasaran berharap untuk saling menopang, memberi diri untuk menjaga warisan daripada Tua Pu`una Minahasa. Baik itu peninggalan dalam bentuk sarkofagus, dolmen, sejarah maupun oweran. (benhard holderman) 



Sponsors

Sponsors