Biaya Perawatan Kendis Capai 200 Juta


TUTUYAN, ME : Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) miliki kendaraan dinas terbanyak dan biaya operasional tertinggi adalah Dinas Kesehatan Bolaang Mongondow Timur (Boltim).

 

Sekretariat daerah (Setda) Boltim memiliki 115 unit kendaraan roda dua atau sepeda motor dan 66 unit mobil dinas yang sebagiannya dipinjam pakaikan. Untuk merawat kendaraan tersebut dibutuhkan dana sebesar Rp 200 sampai 550 000. Dana tersebut dianggarkan dalam Angaranan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2014.

 

"Dana perawatan tak digunakan semuanya, kita atur agar efisien, misalnya sepeda motor setiap bulan hanya sekali diservis seperti ganti oli, kalau sudah 2 kali kita tolak," jelas Kabag Umum, Roby Mamonto, pada Jum'at (21/3/14).

 

Untuk pergantian ban motor dan mobil dia hanya memberi jatah 2 kali dalam setahun. Perawatan pun wajib dilakukan di bengkel yang sudah memiliki kesepakatan dengan pemda. "Kalau disetujui akan diberikan Surat Perintah Kerja, usai diperbaiki mereka masukkan tagihan yang diproses. Namun sebelumnya kami cek kebenaran kerusakan itu," bebernya.

 

Sementara itu, Dinas Kesehatan menjadi SKPD yang memiliki kendaraan dinas terbanyak dengan mobil sebanyak 12 unit dan sepeda motor 54 unit.

 

"Kalau sepeda motor, banyak yang dipegang bidan jadi kami tidak akan tarik karena akan menganggu pelayanan kesehatan kepada masyarakat," kata Kepala Dinkes Eko Marsidi.

 

Katanya, untuk sepeda motor biaya perawatan dan operasional ditanggung pemegang kendaraan. Dibiayai untuk hanya kendaraan dinas pejabat dan kendaraan operasional seperti ambulans.

 

"Sepeda motor di dinas hanya 11, tapi hanya digunakan untuk kepentingan kantor," jelasnya.

 

Dia mengungkapkan 12 mobil dinas yang menjadi tanggungjawabnya terdiri 6 ambulans, 1 bus mobile medical center, 1 mobil operasional untuk foging, 1 mobil kepala dinas, 1 mobil farmasi dan mobil operasional lapangan.

 

"Biaya perawatan Rp 200 juta dam setahun dan ditambah biaya bahan bakar minyak ambulance Rp 99 juta," ungkapnya.

 

Tingginya biaya tersebut disebabkan dirinya tak mau mengambi resiko jika kendaran yang digunakan melayani kesehatan rusak disaat genting. Sehingga setiap bulannya dilakukan perawatan. "Terutama ambulans dan MMC terus dilakukan perwatan. Sebab puskesmas keliling harus siap pakai," jelasnya.

 

Katanya Triwulan I pihaknya mengeluarkan biaya penggantian suku cadang dan jasa servis senilai Rp 24 juta. "Bulan depan bisa saja naik," ucapnya.

 

Sementara itu, di dinas pendidikan memiliki sepeda motor terbanyak kedua untuk SKPD dengan 36 unit, namun biaya operasionalnya ditanggung pemegang kendaraan. "Hanya ada 1 mobil, anggarannya Rp 20 an juta setahun," ungkap Sekretaris Dinas Pendidikan Sjukri Tawil. (Rahman)



Sponsors

Sponsors