HASIL FINAL

‘GSVL Menanti, Ai Kans Gugat, HJP Klaim Menang’


Manado, ME

Tahap pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kota Tinutuan berjalan mulus. Manado ‘sukses’ memilih. Pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) beri isyarat temukan hasil akhir. Tahapan penetapan hasil perolehan suara di depan mata. Sayang, aroma menggugat mulai tercium. Episode perseteruan terendus menuju pentas nasional.

17 Februari 2016, merupakan hari penting bagi masyarakat Ibu Kota Nyiur Melambai. Pilkada yang syarat polemik, berlangsung kondusif. Melengkapi tahapan kedaulatan rakyat ini, sehari setelah Pilkada dihelat, hasil perolehan sementara Calon Walikota dan Wakil Walikota Manado, diselesaikan KPU Manado.

Data sementara perolehan suara versi KPU, Pasangan Calon (Paslon) Godbless Sofcar Vicky Lumentut-Mor Bastian, leading di posisi jawara dengan dukungan 66913 suara atau 35,57 persen. Selanjutnya, Paslon Harley Mangindaan-Jimmy Asiku dengan dukungan 60727 suara atau 32,28 persen. Sementara jagoan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hanny Joost Pajouw-Tonny Rawung meraup 60499 suara atau 32,16 persen.

Hasil tersebut sudah final. Namun, menurut Ketua KPU Manado Jusuf Wowor, untuk tahapan belum berakhir sebab masih harus melewati agenda selanjutnya."Ya benar, tadi sekitar pukul 14:00 WITA telah diselesaikan di tingkat kecamatan," aku Wowor, Kamis (18/2).

Kata Wowor, mengenai penetapan hasil akhir perhitungan, akan dilaksanakan sekitar tanggal 24 sampai 26 Februari 2016. Tahapan penetapannya seperti itu jadi kita tunggu saja perkembangannya," sembur Wowor.


KUBU AI-JA KANS GUGAT

Hasil Pilkada Manado mulai diperguncingkan. Sejumlah manuver mulai disiapkan tim pemenangan dari masing-masing Paslon.

Di kubu Harley Mangindaan-Jimmy Asiku (Ai-Ja), upaya untuk melayangkan ‘gugatan’ mulai didengungkan. Namun, tim tetap menunggu hasil akhir berupa pleno dar KPU Manado. Adalah Vecky Gandey, selaku Tim pemenangan Ai-Ja. Ia mengatakan, terkait gugatan bisa saja, karena untuk mengamankan hak rakyat. Namun, masih menunggu hasil pleno KPU Manado.

“Kami menunggu hasil pleno KPU Manado sendiri. Kalau gugatan nanti, itu bisa saja karena untuk mengamankan hak rakyat,” tandas Gandey, Kamis (18/2).


KLAIM MENANG, KUBU HJP-TORA BERSYUKUR

Berbeda dengan kubu HJP-Tora. Kubu Paslon yang diusung partai jawara Pilkada di Nyiur Melambai, mengklaim sebagai pemenang dalam pesta demokrasi, 17 Februari lalu.

Militan HJP-Tora, Herwan Londa, menjelaskan, relawan yakin jika HJP-Tora masih unggul. Untuk itu, ia enggan menanggapi soal upaya gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK).

”Kami masih yakin akan kemenangan Paslon kami atas kedua kandidat. Tapi soal itu (gugatan, red) kami belum ada statmen lanjut mengenai gugatan. Saat ini kami sedang memantau terus perkembangan,” tangkis Londa.


GSVL-MOR OPTIMIS MENANG

Unggul sementara dalam perolehan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Manado, enggan membuat kubu GSVl-Mor, menjadi takabur. Berbagai srategis disiapkan tim pemenangan, menunggu pleno KPU Manado.

Penggawa Tim Pemenangan GSVL-Mor, Marthen Manoopo SH, menghimbau seluruh tim menunggu pleno KPU. Dikarenakan, semua sudah mengetahui posisi GSVL-Mor berada diatas pasca rekap KPU Manado. Dengan demikian, tinggal mengawal tahapan ke depan.”Kalau ada gugatan soal hasil pleno itu kami hargai saja,” kunci Manoppo.


TUNGGU HASIL PLENO KPU

Tensi politik, pasca pemungutan suara Pilkada Manado, meninggi. Sejumlah kubu sama-sama klaim sebagai jawara. Imbasnya, masyarakat dibuat bingung.

Menanggapi saling klaim menang dari tim pemenangan kontestan Pilkada, Walikota Manado Ir Royke O Roring MSi melalui Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Manado, Frangky Mocodompis SSos, mengimbau masyarakat untuk mengikuti perkembangan Pilkada Kota Manado secara bijak dan sabar, sambil menunggu hasil penghitungan suara resmi dari KPU.

"Sebagai warga Kota Manado, kita semua patut bersyukur, tahapan pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kota Manado yang berlangsung 17 Februari kemarin sudah terlaksana dengan baik. Meskipun dipastikan partisipasi pemilih agak berkurang,” jabarnya.

Menanggapi klaim saling menang di media massa dan media sosial dari tim kampanye, tim pemenangan, tim sukses dan lembaga survey, pemerintah berharap agar bentuk partisipasi melalui penghitungan sendiri tidak mendahului hasil penghitungan resmi yang akan dilaksanakan berjenjang oleh KPU.

"Berdasarkan UU Nomor 8 tahun 2015 yang ditindaklanjuti dengan Keputusan KPU Kota Manado Nomor 01/Kpts/KPU-Mdo-023/Pilwako/2016 mulai kita hari ini mulai memasuki tahapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara. Sesuai jadwal KPU, proses ini berlangsung tanggal 18 - 24 Februari 2016, diawali Rekapitulasi di tingkat Kecamatan oleh PPK,” terangnya.

Kata Mocodompis, pemerintah mengajak seluruh komponen masyarakat untuk tetap menjaga suasana aman, tertib, dan terkendali serta iklim yang kondusif bagi seluruh warga untuk dapat beraktifitas pasca pemungutan suara serta menyerahkan tahapan selanjutnya hingga penetapan hasil Pilkada oleh KPU.


PILKADA ‘LUAR BIASA’

Pilkada Manado syarat masalah. Sederet persoalan menjadi bumbu pesta demokrasi dihelat, termasuk tahap pemungutan suara.

Buntut Pilkada ‘luar biasa’ ini, partisipasi warga Manado untuk menggunakan hak pilih, dinilai menukik dibanding Pilgub lalu. Malah, banyak warga Manado yang tak mengetahui adanya pemungutan suara, Rabu (17/2). Parahnya lagi, ada ratusan warga ber KTP Manado, yang mengaku tidak mendapatkan kartu panggilan untuk memilih. Ada pula yang menerima kartu panggilan sekitar pukul 11.30 Wita sehingga, mengurungkan niat untuk menggunakan hak pilih. Berbeda dengan penuturan Bram, salah satu sopir angkot jurusan Teling-Pasar 45.

“Kalau kami pendukung Imba (Jimmy Rimba Rogi,red). Jadi kami golput,” timpalnya.

Sekelumit persoalan yang melilit pelaksanaan Pilkada itu pun berpotensi menyebabkan Pilkada Manado diulang, Karena ada indikasi, prosentase pemilih keseluruhan tidak akan menggapai 50 persen dari total jumlah pemilih yang mencapai 365.580 pemilih.

Bola panas sasar KPU Manado. Beragam persoalan teknis pelaksanaan Pilkada itu berpotensi diulangnya Pilkada Manado, bila digugat oleh paslon ke MK. Sebab salah satu faktor yang dapat menyebabkan Pilkada diulang, yakni kelalaian dari penyelenggara Pilkada. Selain itu, pelanggaran massif dan force majeur.

“Saya keliling pusat Kota Manado, masih banyak warga yang bertanya kepastian soal Pilkada Manado. Ini membuktikan sosialisasi KPU minim,” sembur Taufik Tumbelaka, belum lama.

Penyelenggaraan Pilkada Manado dianggap asal jadi. “Ini karena jadwal Pilkada sempat terjadi tawar menawar hingga injury time. Pengumuman libur saja baru keluar subuh. Jelas banyak warga, khususnya PNS dan swasta yang tidak tahu,” ketusnya. “Pilkada ini kelihatannya hanya dikejar deadline dengan mengorbankan kualitasnya. Warga yang tidak memilih karena kelalaian KPU, itu sama saja haknya dirampok.,” tegasnya.

Pilkada Manado terkesan jadi kepentingan elit politik. “Ini masalah klasik yang seharusnya tidak terulang,” ungkap Taufik.

Ia pun berharap sekelumit persoalan teknis Pilkada tak akan membuat pesta demokrasi rakyat diulang. “Potensi ke sana (Diulang, red) ada. Tapi mudah-mudahan tidak terjadi. Pengalaman Pilkada Manado yang diulang pada tahun 2010 lalu, semoga tidak terjadi lagi. Dan lagi-lagi KPU harus siap-siap menerima gugatan di MK,” kuncinya.

Gubernur Sulut, Olly Dondokambey SE ikut menyikapi beragam persoalan yang terjadi dalam Pilkada Manado. Salah satunya, menyangkut minimnya partisipasi masyarakat Manado dalam melakukan hak pilih. Ia menilai, jika partisipasi warga masih kurang, berarti sosialisasi KPU masih minim.“ Penyelenggara Pilkada bukan hanya KPU. Sebelum tetapkan tanggal baiknya koordinasi dulu dengan pemerintah dan stakeholder terkait. Supaya pelaksanaan Pilkada bisa sukses,” papar Gubernur.

“Kita berharap hal seperti ini tidak akan terjadi lagi di kemudian hari. Ada tabrakan kegiatan penting seperti ini. Sebab kita sebagai pemerintah tidak mungkin mengabaikan instruksi presiden soal pelantikan kepala daerah,” kunci Bendahara Umum PDIP.(media sulut)



Sponsors

Sponsors