Korut Ancam Tenggelamkan Kapal Induk AS


SEOUL - Geram dengan pelatihan armada Angkatan Laut yang melibatkan kapal-kapal perang Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang di lepas Pantai Selatan semenanjung Korea, pemerintah Korea Utara mengeluarkan ancaman akan menenggelamkan kapal induk Amerika Serikat.

 

Peringatan ini dikeluarkan pemerintah Pyongyang sehari setelah AS melakukan pelatihan militer gabungan selama dua hari dengan Korea Selatan dan Jepang. Pelatihan militer tersebut melibatkan kapal induk bertenaga nuklir USS George Washington, helikopter-helikopter anti-kapalselam dan pesawat peringatan dini.

 

"Pelatihan perang itu menunjukkan bahwa aliansi militertiga negara AS-Jepang-Korea Selatan berkembang menjadi aliansi perang nuklir dan benar-benar operasional," kata Komite Korea Utara bagi Reunifikasi Damai Korea dalam satu pernyataan yang dikutip kantor berita AFP.

 

"Jika ketiga negara itu melancarkan satu perang nuklir sementara berbicara tentang 'tanda' dan 'serangan pendahuluan' kendati (Korea Utara) sudah memberikan peringatan berulang, angkatan bersenjata revolusioner akan segera melancarkan serangan balasan untuk menguburkan agresor-agresor, provokator-provokator kelaut bersama dengan kapal induk mereka," lanjutnya lagi.

 

Korea Utara berulang-ulang mengancam pelatihan militer gabungan di selatan perbatasan itu dan mengancam akan melakukan serangan-serangan balasan namun belumpernah diwujudkan. Beberapa waktu lalu, Korea Utara juga memperingatkan bahwa AS akan mengalami "bencana mengerikan" atas pelatihan terbaru tersebut.

 

Para pejabat Amerika Serikat dan Korea Selatan menyebut pelatihan itu sebagai pelatihan pencarian dan pertolongan untuk meningkatkan kesiapan menghadapi bencana-bencana kemanusiaan. Seoul dan Washington pekan lalu menyetujui satu strategi bersama untuk menangani apa yang mereka sebut ancaman yang meningkat dari serangan nuklir Korea Utara setelah Pyongyang memulai kembali operasi reaktor plutonium.

 

AS dan Korsel telah lama menuntut Pyongyang menunjukkan komitmen untuk menghentikan program nuklirnya sebelum perundingan enam negara mengenai perlucutan senjata nuklir, yang macet sejak Desember 2008, dapat dimulai kembali.

 

Sumber : Antara News



Sponsors

Sponsors