Kantor Polisi Hamas Rata Tanah
Israel Terus Bombardir Gaza
SEBUAH serangan udara Israel pada Senin (19/11) pagi menghancurkan markas polisi Abbas di Gaza City. Serangan yang terjadi pada pukul 02.00 dini hari waktu setempat itu membuat markas polisi terbesar kedua di Gaza City itu rata dengan tanah.
Guncangan ledakan merontokkan kaca gedung-gedung di sekitarnya yang mengakibatkan beberapa orang mengalami cedera ringan dan mengguncang gedung perumahan di kawasan Rimal, Gaza City.
Sebelumnya, serangan Israel juga menghancurkan markas polisi Arafat, fasilitas kepolisian terbesar milik Hamas.
Pada waktu hampir bersamaan, serangan udara Israel juga menghancurkan kediaman warga yang menewaskan 2 anak-anak, 2 orang dewasa, dan 42 orang lainnya cedera. Demikian disampaikan pejabat kesehatan Gaza, Ashraf al-Kidra.
Tak lama setelah serangan ini, angkatan udara Israel membombardir puing-puing bekas gedung pusat keamanan nasional di Gaza City. Al-Kidra mengatakan pecahan peluru menewaskan seorang anak kecil dan melukai beberapa orang yang tinggal dekat lokasi yang diserang itu. Berbagai serangan ini membuat total jumlah korban tewas di Jalur Gaza selama enam hari serangan Israel menjadi 80 orang.
Dunia Kecam Israel
Aksi protes digelar di beberapa penjuru dunia, Sabtu dan Minggu (18/11), untuk mengecam agresi militer Israel terhadap Jalur Gaza yang telah menewaskan puluhan warga sipil, termasuk anak-anak. Sementara kelompok peretas global, Anonymous, mengobarkan perang terhadap Israel di front lain, yakni melakukan serangan siber masif di dunia maya.
Di Jakarta, ratusan pengunjuk rasa telah berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia sejak pukul 07.00. Menjelang pukul 10.00, massa, yang antara lain berasal dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), bergerak ke arah kantor Kedutaan Besar AS.
Massa, antara lain, menuntut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diseret ke Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) sebagai penjahat perang dan kemanusiaan.
Unjuk rasa anti-Israel juga digelar di Kota Bandar Lampung, Minggu sore. Sarifah, Ketua Kaukus Perempuan Politik Kota Bandar Lampung, dalam orasinya mengatakan, penyerangan Israel ke Gaza merupakan pelanggaran kemanusiaan. ”Di sana ada anak- anak, wanita, dan orang-orang tua yang menjadi korbannya. Ini adalah pelanggaran HAM. Ke mana PBB menyikapi ini?” ujarnya.
Sementara itu, kelompok peretas (hacker) global, Anonymous, pada hari Sabtu mengklaim telah melakukan serangan siber masif terhadap situs-situs Israel dalam operasi yang diberi nama ”OpIsrael”.
Menurut kelompok tersebut, serangan itu telah merusak, bahkan menghapus sama sekali lebih dari 650 situs institusi swasta ataupun Pemerintah Israel. Salah satu korbannya adalah situs Bank of Jerusalem. ”Basis data Bank of Jerusalem telah dihapus,” kata kelompok tersebut dalam akun Twitter- nya.
Menteri Keuangan Israel Yuval Steinitz, Minggu, mengakui telah terjadi tak kurang dari 44 juta serangan siber sejak Israel melancarkan serangan ke Jalur Gaza, Rabu pekan lalu. Namun, Steinitz mengklaim sebagian besar serangan bisa ditangkis.
Demonstrasi anti-Israel juga digelar di ibu kota Cile, Santiago, dan di Kedutaan Besar Israel di London, Inggris. Di Inggris, para pengunjuk rasa memprotes sikap Pemerintah Inggris yang menuding Hamas di Gaza sebagai pihak yang bertanggung jawab atas meletusnya konflik militer terbaru di Timur Tengah ini.
Peringatan Inggris
Pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague melontarkan peringatan serius kepada Israel. Menurut Hague, apabila Israel nekat melakukan serangan darat ke Gaza, negara Yahudi itu berisiko kehilangan simpati dan dukungan internasional, termasuk dari Inggris.
Menurut Hague, akan makin sulit mencegah atau membatasi jatuhnya korban warga sipil apabila invasi darat dilancarkan. ”Invasi darat akan jauh lebih sulit mendapatkan simpati atau dukungan komunitas internasional, termasuk dari Inggris,” ujar Hague.
Langkah menuju gencatan senjata terus diupayakan. Di Kairo, Mesir, Presiden Mesir Muhammad Mursi mengungkapkan, kini tengah ada kontak antara Pemerintah Mesir, Israel, dan Palestina dalam upaya mencapai gencatan senjata.
Mursi dalam temu pers dengan PM Turki Recep Tayyip Erdogan di Kairo, Sabtu, mengakui ada upaya masyarakat internasional untuk mendorong gencatan senjata di Jalur Gaza. Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius juga dikabarkan terbang ke Timur Tengah, Minggu, untuk turut mendesak gencatan senjata.
Para pejabat tinggi Israel dikabarkan menuju Kairo untuk membahas gencatan senjata. Namun, Hamas belum bersedia menerima gencatan senjata tanpa ada jaminan terlaksananya gencatan senjata itu secara konsisten.
Kepala Biro Politik Hamas Khaled Meshaal mengatakan, syarat gencatan senjata adalah Israel harus memberi janji tertulis bahwa tak akan mengulang aksi pembunuhan terhadap tokoh-tokoh Hamas.
Krisis di Gaza juga menjadi salah satu fokus utama pertemuan sesi retret para pemimpin negara-negara anggota ASEAN dalam KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, Minggu. ”Para pemimpin meminta semua pihak menghentikan kekerasan,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri Kamboja Kao Kim Hourn dalam jumpa pers.(kcm)
Foto: Kantor polisi Hamas porak-poranda dihantam roket Israel. (ist)



































