
Foto: Kemacetan jalur satu arah Manado. (Foto: Istimewa)
Ribuan Sopir 'Goyang' Manado
Manado, ME
Badai penolakan pemberlakukan jalur satu arah di Kota Manado, terus terjadi. Aksi demonstrasi pun disiapkan untuk menyuarakan tuntutan sopir dan stake holder lalu lintas yang merasa dirugikan.
Salah satu sopir angkot, Wilson Tampung dan Ketua Asosiasi Sopir Sulut, Terry Umboh, membenarkan hal tersebut. "Jalur lama bisa memberi durasi waktu 40 menit di jalan tapi sekarang bisa berjam-jam," kata Tampung yang merupakan sopir jurusan Malalayang-Pusat kota.
Umboh pun menambahkan, pemerintah harus mengatur jalur dua arah karena menghindari kecelakaan lebih besar. Alasannya, ketika Angkot berada di sebelah kanan dan tiba-tiba penumpang minta berhenti maka sang sopir berupaya ke sebelah kiri. Tapi, kalau sopir harus berhenti di kanan badan jalan maka kemudian penumpang turun dengan pintu di kiri, dipastikan di situ memunculkan bahaya. "Itu merupakan bagian kecil contoh yang perlu dihindari. Dengan dua jalur model kecelakaan tersebut bisa dihindari," jelasnya.
Sebagai wujud protes, para sopir di Kota Manado dipastikan akan turun jalan. Mendesak pemangku kebijakan untuk meninjau kembali kebijakan yang telah diberlakukan itu.
Sementara, sejumlah warga menyatakan sangat mendukung gerakan yang dibangun para sopir. "Kami pengguna kendaraan ikut merasakan apa yang dirasakan para sopir. Jadi, kami tentu memberikan dukungan terhadap aksi para sopir," aku Frangky Kalangie, warga Malalayang. "Kemacetan tetap terjadi. Banyak warga juga yang merasa rugi dengan kebijakan satu arah yang diberlakukan. Apalagi para sopir mengeluhkan soal rugi waktu dan pendapatan berkurang. Wajar kalau ada warga, termasuk para sopir menyatakan keberatan," ujar Reni Suoth, warga Bahu (tim me)