Komisi II Kaji Penutupan SMPN 5 Tondano


Manado, ME

Rencana Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dikpora) Minahasa untuk menutup SMP Negeri 5 Tondano mendapat respon dari Komisi II DPRD Minahasa.
Ketua komisi II, Denny Kalangi mengatakan, pihaknya bersama anggota Komisi II pekan ini, akan melakukan peninjaun lapangan sekaligus menyerap aspirasi para guru dan masyarakat sekitar terkait rencana penutupan sekolah tersebut. (Baca: Tutup Sekolah, Dikpora Minahasa Disorot)

Kalangi menuturkan, secara pribadi pihaknya tidak sepakat jika sekolah tersebut akan ditutup hanya karena jumlah siswanya sedikit, sebab jika parameternya siswa maka masih ada beberapa sekolah yang harus ditutup terlebih dahulu karena siswanya sedikit, contohnya SMP Kosgoro di desa Paso yang hanya memiliki 9 siswa.

"Jika tolak ukurnya siswa, masih banyak sekolah yang siswanya jauh lebih sedikit dari SMPN 5, kenapa tidak ada tindakan dari pihak Dikpora. Seharusnya Dikpora melakukan pengkajian terkait minimnya siswa yang bersekolah di sekolah tersebut. Bisa jadi karena kinerja kepala sekolah yang tidak baik sehingga sekolah tersebut tidak berkembang," ujar Kalangi

Ia juga mempertanyakan alasan Dikpora mempromosikan kepala sekolah SMPN 5 menjadi kepala sekolah SMP 4 Tondano, sebab dimasa Kepsek tersebut menahkodai SMPN 5, tidak ada prestasi yang dia lakukan, malahan dimasa kepemimpinannya jumlah siswa SMPN 5 dari 100 lebih merosot menjadi 40 lebih. Ini bukan hal sepeleh karena bukan tidak mungkin, kebiasaan Kepsek itu di SMPN 5 akan dia terapkan juga di SMP 4 sehingga bukan tidak mungkin SMP 4 yang saat ini masuk sekolah favorit di Kota Tondano akan menurun.

"Memang ada laporan dari masyarakat bahwa Kepseknya sering melakukan Pungli sehingga orang tua siswa enggan menyekolahkan anaknya di SMPN 5, untuk itu saya sangat khawatir jika hal ini dilakukannya lagi di SMP 4 yang merupakan salah satu sekolah favorit," terangnya.

Ia berharap, Dikpora bisa melakukan pengkajian ulang terkait rencananya untuk menutup sekolah tersebut. Kalangi mengusulkan agar, Dikpora memberikan kesempatan kepada SMPN 5 untuk berbenah dengan menunjuk kepala sekolah definitif, semoga pada tahun ajaran baru ini akan ada peningkatan minat siswa untuk bersekolah di SMPN 5 yang merupakan satu-satunya SMP di Kecamatan Tondano Utara.(joel polutu)



Sponsors

Sponsors